Ini bukan hobby baru. Ini termasuk salah satu hobby yang timbul tenggelam. Kemarin itu, bisa muncul lagi itu pencetusnya apa ya.....?
Kayaknya karena di kantor sambungan internetnya baru, dan luancarrrrr
banget, dan kerjaan pas longgar, jadi untuk nge-Youtube juga puas.
Browsing-browsing Youtube, jadi inget tentang tekhnik-tekhnik menjahit
yang seingetku susah banget, salah satunya quilting dan patchwork dengan
mesin jahit. Jadi kucarilah di Youtube dan ada !!
Kalau PATCHWORK, kain (biasanya kain perca) yang disambung-sambung sehingga jadinya seperti motif pada kain itu. Nanti kain itu bisa dibuat jadi selimut, bed cover, sarung bantal, tas, wall-hanging, bahkan pakaian
.
Selain
patchwork, yang biasa di-quilt adalah APPLIQUE atau aplikasi. Kalau
yang ini caranya lebih gampang, tingal gunting kain menjadi suatu
bentuk, kemudian ditempel (atau dijahit sekelilingnya) di atas kain,
sehingga menjadi motif kain tersebut
Aplikasi mobil dan truk |
Ada lagi patchwork yang teknik pembuatannya dengan bantuan pola dari kertas, istilahnya paper piercing atau paper fondation. Kalau mau belajar cara membuatnya, browse aja dengan keyword paper piercing atau paper fondation. bentuk yang bisa dibuat lebih uniq dan keliatan lebih sulit, padahal sama aja. Banyak pola gratisannya di internet, bahkan kalo sering-sering memperhatikan polanya, kita jadi bisa buat sendiri polanya, asyiik kan
?
?
Nah…kembali ke hobby baruku, ternyata kuncinya quilting dan patchwork adalah PRECISELY atau ketepatan. Artinya kalau memotong dan menyambung atau menjahit kain harus yang tepat banget, gak boleh meleset biarpun hanya satu atau dua mili
.
!
Kuncinya
yang kedua, untuk quilting dengan mesin jahit, sebaiknya pakai alatnya
yang memang untuk itu. Misalnya untuk membuat lebar jahitan supaya tetap
¼ ichi (nggak kurang atau lebih walau se-mili-pun) pakai presser foot
yang memang untuk itu. Terus, kalau mau meng-quilt, pakai presser foot
yang memang khusus untuk jahit tindas quilting, sehingga lapisan-lapisan
kain yang mau di-quilt (bahan pelapis, isi/dacron dan bahan atasnya)
nggak geser atau berkerut.
Terus, problem (atau tantangan) lain dalam memuaskan hobby ini, mencari alatnya. Untungnya waktu beli mesin jahit dulu, aku sekalian beli satu set presser foot yang khusus untuk quilting dan patchwork, karena ternyata di Jakarta susah nyari yang compatible dengan mesin jahitku. Jadi alat lain yang perlu kucari tinggal rottary cutter (soalnya kalau memotong kainnya pakai gunting, gak bisa lurus banget), cutting mat (sebenarnya untuk alas memotong bisa pakai apa aja bisa, tapi cutting mat ada gridlinesnya, jadi bisa membantu agar potongannya jadi lurus) dan quilting ruler.
Cutting
mat dan rotary cutter sih ternyata ada di toko buku yang besar, tapi
quilting ruler yang susah nyarinya, secara kalo pakai penggaris biasa
(yang lebarnya paling-paling 5-6 cm) gampang geser dan gak ada
gridlinesnya jadi kita cenderung bikin garis yang rada miring.)
Sempet
kepikiran mau nitip temen yang di Australia, tapi diitung-itung,
harganya dan ongkos kirimnya jatuhnya mahal juga, terus, pasti lama
lagi. Dilalah... (ciee..pake kata dilalah...) bazar 1 Muharam di kantor,
ada orang jualan mesin jahit plus kursus patchwork. Dan ternyata, di
tokonya juga dijual alat-alat untuk quilting. ASYIIIKK !! Terus aku ke sana deh. Jauh di mangga dua, tapi akhirnya dapet deh quilting rulernya.
Nah... hasil karyanya adalah yang gambarnya di atas itu.
Dasar si Inda, baru dapet dikit aja udah pamer !
Biarin.. he...he...he...![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_t1MqWcUX4c6QpeXNA_FRkNl4KlHXx-IydiYJ33P-4Zl1fJ4ogxk_qIhD_BVPVQCKry46pfpL5kka8BY4CdZOVAS3rrxX7B0_IX84hLkUxNfvxrrwo6=s0-d)
Jan 28, 2009 12:08 PM
dari multiplyku
No comments:
Post a Comment